Beliau lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan, pada tahun 194 H/780 M. Sedari kecil, beliau sudah menyukai pelajaran Matematika.
Kesukaan ini terus berlanjut sampai akhirnya bisa menciptakan dua karya di bidang matematikan yaitu, Hisab al-Jabr wa al-Muqabla (Pengutuhan Kembali dan Pembandingan) dan Al-Jama’ wa at-Tafriq bi Hisab al-Hind (Menambah dan Mengurangi dalam Matematika Hindu) .
Kedua karya tersebut banyak menjelaskan tentang persamaan linier dan kuadrat; penghitungan dan persamaan dengan 800 contoh yang berbeda; juga tanda-tanda negatif yang sebelumnya belum dikenal oleh bangsa Arab.
Dalam karya Al-Jama’ wa at-Tafriq, Al-Khawarizmi juga menjelaskan tentang kegunaan angka-angka, termasuk angka nol dalam kehidupan sehari-hari.
Sang ilmuwan ini pun dipercaya sebagai penemu angka nol. Wuihhh, luar biasa! Hmm, bayangkan kalau angka nol tidak ditemukan, wah, sulit sekali menemukan angka yang pas.
Selain matematika, Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai astronom. Di bawah Khalifah Ma’mun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Penelitian ini dilakukan di Sanjar dan Palmyra.
Hasilnya, selisih 2,877 kaki dari ukuran garis tengah bumi yang sebenarnya. Sebuah perhitungan luar biasa yang dapat dilakukan pada saat itu.
Eh, masih ada lagi, lho, yang ditemukan Al Khawarizmi. Beliau menyusun buku tentang perhitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari. Wow, keren!
Nama beliaupun semakin terkenal sampai ke Eropa dan dunia. Hasil penemuan Al Khawarizmi benar-benar bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. (Annisa/Kidnesia/berbagaisumber)
Diambil dari : kidnesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar